MEDAN, PILAR MERDEKA – Kebun Teh Sidamanik di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, bukan sekadar hamparan hijau daun teh. Ia adalah tempat di mana udara segar, ketenangan, dan keindahan alam berpadu menciptakan kedamaian yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Di bawah langit biru yang sering diselimuti kabut tipis, mata siapa pun akan terpikat oleh barisan pohon teh yang berundak rapi mengikuti lekuk bukit.
Dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV), kebun ini sering disebut juga Kebun Teh Bah Butong. Menurut beberapa sumber luasnya mencapai 8.373 hektare, menjadikannya salah satu kebun teh terbesar di Indonesia dan ikon pertanian kebanggaan Sumatera Utara.
Begitu tiba di lokasi, hawa sejuk khas dataran tinggi langsung menyapa lembut. Angin berhembus membawa aroma tanah dan daun teh yang segar. Suara burung bersahutan, sementara kabut tipis turun perlahan menutupi sebagian hamparan kebun dengan suasana yang membuat siapa pun ingin berlama-lama di sana.
Dengan tiket masuk hanya Rp5.000, dan biaya parkir Rp10.000 untuk mobil serta Rp5.000 untuk sepeda motor, pengunjung sudah bisa menikmati panorama alam yang menenangkan jiwa. Lokasinya pun mudah dijangkau, sekitar 25 kilometer dari Kota Pematang Siantar atau 45 menit perjalanan. Sedangkan dari Kota Medan jarak tempuh sekitar 2,5 jam dengan jarak 149,3 km.
Kenangan dari Wisatawan
Hari itu, langit Sidamanik mendung. Gerimis halus mulai turun saat Nina bersama rombongan dari Medan tiba di lokasi. “Iya, kami datang 14 orang, setelah dari Pemandian Bah Sidamanik langsung ke kebun teh. Waktu itu hujan, jadi kami tidak lama,” kisahnya dengan nada sedikit kecewa namun penuh kekaguman, Jumat (31/10).
Meski hanya sempat berfoto-foto sebentar, Nina tak bisa menyembunyikan rasa takjubnya.
“Kalau tidak hujan, pasti lebih seru. Bisa menikmati jajanan sambil melihat pemandangan yang indah, sejuk, dan memanjakan mata,” ujarnya lagi dengan senyum mengingat momen singkat itu.
Hujan mungkin menyingkat kunjungan mereka, tapi meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan—tentang hijaunya daun teh yang berkilau di bawah titik-titik air.
Kebun Teh Sidamanik bukan hanya tempat memetik daun teh. Di sini, wisatawan bisa berpiknik, berfoto, atau mengajak anak-anak menikmati area dengan tema karakter seperti Marsha and The Bear dan Upin dan Ipin.
Tak jauh dari kebun, hanya sekitar setengah jam perjalanan, ada Pemandian Alam Bah Damanik. Airnya jernih dan menyegarkan, menjadi tempat sempurna untuk berendam setelah menikmati udara pegunungan. Tak berhenti di situ, ada pula Air Terjun Bah Biak—air terjun kecil yang tidak terlalu deras, namun memiliki pesona yang menenangkan.
Warisan Alam dan Cita Rasa Teh Hitam
Selain keindahan alamnya, Sidamanik dikenal dengan teh hitam berkualitas tinggi yang dihasilkan dari kebun ini. Daun-daun teh dipetik dengan hati-hati, diolah dengan standar terbaik, dan telah menjadi salah satu kebanggaan Sumatera Utara di dunia perkebunan nasional.
Kebun Teh Sidamanik seolah ingin mengingatkan, bahwa keindahan alam Indonesia bukan hanya ada di Pulau Jawa. Di tanah Simalungun yang sejuk, ada hamparan hijau yang menenangkan hati dan memberi napas segar bagi siapa pun yang datang.
Pesan untuk Wisatawan
Bagi kamu yang berencana berkunjung, jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan setiap momen indah. Nikmati setiap hembusan angin, hiruplah aroma teh yang menenangkan, dan biarkan alam Sidamanik menyentuh jiwamu.
Dan satu hal penting jaga kebersihan. Jangan tinggalkan sampah, agar keasrian kebun teh ini tetap terjaga untuk generasi berikutnya.
Kebun Teh Sidamanik di Kabupaten Simalungun ini bukan hanya destinasi wisata. Ia adalah tempat untuk beristirahat dari hiruk-pikuk dunia, tempat di mana alam berbicara lembut kepada hati manusia tentang ketenangan, kesederhanaan, dan keindahan yang sejati. (Monang Sitohang)

 
                                    