MEDAN, PILAR MERDEKA – Hari keempat Idul Fitri, arus lalu lintas dari Berastagi menuju Kota Medan terpantau mengalami antrian panjang hingga lebih dua kilometer, Sabtu (13/4).
Tampak terjadi kemacetan dari arah persimpangan Berastagi sekitar Jam 19.00 WIB. Setelah memasuki arah Lau Kawar, perlahan arus lalu lintas jalan mulai lancar.
Tidak cukup disitu saja, kemacetan kembali terjadi di jalur persimpangan Bandar Baru menuju Sibolangit. Terlihat kendaraan roda 2 dan 4 mulai padat merayap di jalan. Sebagian pengendara keluar jalur, kesemrawutan pun tak terhindarkan. Seharusnya hanya dua jalur, tapi malam itu terjadi 4 jalur untuk kendaraan roda 4.
Sementara kendaraan roda 2 pun sesekali terpaksa keluar dari jalur kiri dan begitu juga yang di jalur kanan seenaknya menyalib ke kiri. Karenanya, terdengar celoteh kesal keluar dari mulut seorang sopir.
Menurut salah seorang pengemudi mobil asal Jakarta yang sedang berlibur ke Kabupaten Samosir mengatakan, “Macetnya sudah tidak masuk akal tidak bergerak sama sekali, kalau dibilang ada jalur buka tutup seharusnya jalur yang datang dari Medan ke Berastagi kendaraan tergolong lancar. Seperti dari dan ke Jakarta Puncak Bogor pada hari libur, apa lagi saat mudik diberlakukan jalur buka tutup dan genap ganjil,”.
“Bayangkan saja Bang, dari simpang Berastagi memasuki Bandar Baru tadi hampir 4 jam. Apa lagi saat di kawasan pabrik Aqua dan tikungan memasuki Bandar Baru terlihat kendaraan mulai berlapis sampai 4 jalur, asli stagnan. Sehingga yang dari bawah pun susah naik menuju Berastagi,” ungkap Boboy (40) di kawasan Green Hill, sekitar Pukul 23.05 WIB kepada Pilar Merdeka.com di sela istrahat.
Lanjutnya lagi, di jalur kawasan Green Hill ini lah keadaan lalu lintas mulai lancar, para pengendara pun tampak banyak berhenti untuk beristirahat, makan dan sekedar ke toilet.
“Tadi sempat penasaran, apakah penyebab macet tadi karena ada kecelakaan. Eh..setelah ditelusir jalan ternyata penyebab macet itu dikarenakan intensitas pengendara yang padat yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan,” ungkap ayah dua anak itu, sambil mengatakan bahwa baru kali ini merasakan macet jalur Berastagi menuju Medan.
Sebenarnya perjalanan saya tadi bersama keluarga dimulai dari Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir sekitar Pukul 13.00 WIB dan sepanjang jalan sebelum Simpang Berastagi lajur lalu lintas lancar, walaupun ada macet hanya disebabkan persimpangan. “Semestinya perjalanan dari Janji Martahan atau sebaliknya bisa ditempuh sekitar 6 jam, tapi hari ini hampir 10 jam dan hal ini menjadi pengalaman menarik bagi saya dan keluarga,” tutupnya. (Monang Sitohang)