BerandaTransportasiDelman Wahana Idola di Taman Hutan Kota Cadika

Delman Wahana Idola di Taman Hutan Kota Cadika

MEDAN, PILAR MERDEKA – Delman Taman Cadika, menjadi salah satu daya tarik yang menghadirkan suasana hangat dan penuh nostalgia di kawasan Taman Hutan Kota Cadika yang berada di Jalan Karya Wisata, Medan Johor. Kendaraan tradisional ini masih setia melayani pengunjung yang ingin menikmati wisata dengan cara sederhana namun berkesan.

Delman merupakan alat transportasi tradisional beroda dua atau empat yang digerakkan oleh tenaga kuda, tanpa menggunakan mesin. Kendaraan ini dikenal luas di Indonesia sebagai simbol transportasi rakyat sejak masa lampau.

Nama delman berasal dari Charles Theodore Deeleman, seorang litografer dan insinyur pada masa Hindia Belanda. Orang Belanda menyebut kendaraan ini sebagai dos-à-dos, yang berarti punggung berhadapan dengan punggung.

Di Taman Cadika, delman digunakan sebagai sarana wisata keluarga. Delman yang beroperasi di kawasan ini memakai dokar dua roda yang ditarik oleh seekor kuda jantan sehat dan tegap. Warna bulu kudanya cokelat kemerahan yang tampak bersih dan terawat.

Kuda tersebut mengenakan penutup wajah berwarna biru dengan hiasan bintang putih. Pelana dan tali kekang berwarna gelap terpasang rapi, menyatu dengan delman berwarna merah dan kuning yang beratapkan ornamen sederhana namun menarik.

Iwan, sang kusir delman, setiap hari setia mengantar pengunjung berkeliling kawasan Taman Hutan Kota Cadika. Dengan sabar dan ramah, ia melayani anak-anak hingga orang dewasa yang ingin merasakan pengalaman naik delman.

“Bu, beli tiket dulu ya di loket. Harga tiket anak-anak Rp10 ribu, dewasa Rp15 ribu,” ujar Iwan sambil menunjuk loket yang berada tidak jauh dari kandang kuda, Sabtu (20/12).

Rute perjalanan delman dimulai dari area kafe kuda, kemudian berkeliling menuju area mobil tank, dilanjutkan ke tembok ujung, dan kembali lagi ke kawasan kafe kuda. Iwan menegaskan bahwa harga tiket tetap sama baik di hari biasa maupun hari libur.

BACA JUGA  Genangan Air di Eka Warni, Sepuluh Tahunan Terbiarkan

Pagi itu, suasana terasa haru dan hangat. Wajah anak-anak tampak sumringah saat melihat dan menyentuh kuda untuk pertama kalinya. Beberapa anak, ditemani orang tua mereka, tertawa bahagia saat delman mulai berjalan perlahan mengelilingi taman.

Penutup mata pada kuda delman bukan sekadar hiasan. Penutup tersebut berfungsi agar kuda tidak melihat dokarnya sendiri. Jika melihatnya, kuda bisa terkejut karena kuda termasuk hewan yang mudah kaget.

Delman Taman Cadika bukan sekadar wahana wisata. Ia menjadi penghubung antara tradisi, alam, dan kebahagiaan sederhana yang kini mulai jarang ditemui di tengah kehidupan modern. (Monang Sitohang)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

- Advertisment -

DAERAH