MEDAN , PILAR MERDEKA – Sungai Deli satu dari sembilan sungai di Kota Medan, memiliki panjang mencapai 70-an kilometer dan mengalir hingga ke perairan Belawan. Di sungai itu, beragam ikan hidup dan beranak-pinak.
Pada zaman Belanda, Sungai Deli menjadi tempat/lokasi transaksi dagang masyarakat sekitarnya. Kini sungai itu menjadi tempat spesial bagi para pemancing maniak.
Lokasi memancing saat ini yang cukup diminati para pemancing di sepanjang Sungai Deli, persisnya di belakang Gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara (DPRD Provsu).
Abdul Manan, seorang Satpam di Kantor DPRD Provsu punya kisah tersendiri, ia pernah mendapat seekor bawal air tawar, berbobot 10 kilogram.
Bagi kalangan pemancing di spot tersebut, berhasil mancing jenis ikan bawal 10 kg (kilogram) termasuk langka, nama Sang Satpam pun melegenda. “Mancing di Sungai Deli mesti malam hari (Jam 22.000 ke atas-red) dan di lubuk sungai yang dalam (deep),” jelas Abdul Manan, Selasa (19/3).
Menurut Abdul Manan, malam hari (kondisi tidak terang bulan) ikan di Sungai Deli lebih banyak keluar dibanding siang hari. “Aku mancing dapat bawal 10 kg di waktu malam,” paparnya.
Lanjut Abdul Manan, disamping waktu mancing di malam hari, jenis umpan pancing juga menentukan hasilnya. “Umpannya hanya cicak, aku bisa mendapatkan ikan bawal, lele dumbo dan baung,”ungkap Satpam DPRD Provsu tersebut.
Umumnya jenis umpan yang digunakan untuk memancing antara lain, pelet, cacing, udang dan sebagian dicampur bahan berjenis minyak. Sementara jenis umpan cicak agak jarang atau kurang familiar digunakan para pemancing. (Fajaruddin Adam Batubara)