BerandaTransportasiBalada Angkot 65 'Mogok', Kisah Lama Tak Kunjung Berakhir

Balada Angkot 65 ‘Mogok’, Kisah Lama Tak Kunjung Berakhir

MEDAN, PILAR MERDEKA – Di rute Tembung Pasar X-Terminal Pinang Baris-Tembung Pasar X, mungkin Angkutan Kota (Angkot) KPUM 65, masih mendominasi dan senantiasa menjadi angkot pavorit di mata penumpang.

Para penumpang acap kali memanfaatkan jasa angkot KPUM 65 untuk berpergian ke tempat tujuan.

Jenis angkot KPUM 65 saat ini bervariasi. Ada Daihatsu Gran Max, Daihatsu Espass dan Suzuki APV.

Terlepas dari jenis kenderaan angkot itu. Namun angkot KPUM trayek 65 masih terus setia melayani penumpang.

Namun ada cerita unik yang menarik untuk diamati dari angkot KPUM 65, berwarna kuning ini.

Laksana cerita balada. Terkadang ketika asyik mencari penumpang. Sang supir, lupa mengisi bahan bakar minyak (BBM). Ujung-ujungnya angkot KPUM 65 pun dilanda mogok di jalan.

Hal itu pernah dialami supir angkot KPUM 65 yang dikenal dengan panggilan akrab Pak Sihombing. Alkisah cerita bermula di Minggu malam (30/1/2025) lalu.

Angkot yang dikemudikan Pak Sihombing melintas di Jalan Letjen S Parman Pukul 20.05 WIB. Selanjutnya, ke Jalan Jenderal Gatot Subroto. Kemudian melaju lagi ke Jalan Kapten Maulana Lubis.

Tatkala berada di badan Jalan Kapten Maulana Lubis angkot KPUM 65 yang dikemudikan Pak Sihombing, berjalan pelan merayap dan terjebak macat di tengah keramaian sepedamotor dan mobil.

Kendati berjalan pelan. Angkot KPUM 65 yang dikemudikan Pak Sihombing berusaha keras melintas jembatan sungai Deli di Jalan Kapten Maulana Lubis. Dan, akhirnya di sekitar pukul 20.45 WIB, angkot itu memasuki Jalan Raden Saleh, depan ruko Alat Kesehatan (Alkes).

Hanya beberapa meter lagi mendekati lampu merah Jalan Raden Saleh. Lokasi angkot KPUM 65 masih berada di tikungan di depan ruko Alkes. Angkot Pak Sihombing pun mogok

Kemudian, dengan reflek, Pak Sihombing menstater Angkot KPUM 65 yang dikemudikannya. Mesin tak hidup. Hanya suara mesin yang terus merengek.

“Waduh mogok lagi. Kacau minyak habis. Minyaknya kandas lagi,”celetuk Pak Sihombing dengan hati galau.

Sejenak Pak Sihombing bingung. Kepala pun digelengkan ke kiri ke kanan tanda kesal. Akibat lupa mengisi BBM.

“Waduh, lupa lagi aku mengisi minyak. Di mana lagilah aku beli minyak ketengan botol aqua,”ujar Pak Sihombing. Lalu Pak Sihombing turun dari Angkot.

Kemudian mendatangi para penumpang yang duduk di bangku. Wajah penuh harap.Pak Sihombing berkomentar singkat dengan penumpang. “Tolong bantu Pak ongkosnya. Aku mau beli minyak ketengan botol aqua,”ujarnya lagi kepada penumpang.

Prihatin dengan Pak Sihombing, penumpang pun lansung memberi ongkos angkotnya, meski belum sampai ke tempat tujuan.

Penumpang lainnya.Terkesan ada yang enggan memberi ongkos angkot. Karena belum sampai ke tempat tujuan.

“Sebentar, aku beli minyak ketengan botol aqua,”ujar Pak Sihombing, permisi kepada penumpang.

Pak Sihombing bergegas segera turun dari angkot KPUM 65 itu. Lihat kiri ke kanan lalu menyeberangi Jalan Raden Saleh menuju Jalan Balai Kota. Guna mencari penjual dan membeli minyak ketengan botol aqua.

Sosok Pak Sihombing mencari minyak ketengan botol aqua dengan berjalan kaki. Sejenak hilang dari pandangan mata di tengah keramaian lalu lalang sepedamotor dan mobil yang melintas di Jalan Balai Kota.

Waktu terus berjalan. Di pukul 21.35 WIB, Pak Sihombing pergi membeli minyak ketengan botol aqua tak kunjung datang.

Para penumpang di dalam angkot gelisah. Saat itu sepedamotor dan mobil semakin ramai melintas di Jalan Raden Saleh dan Jalan Balai Kota.

Di pukul 21.45 WIB, Pak Sihombing tak kelihatan batang hidungnya. Penumpang pun turun dari angkot KPUM 65 itu. Sembari menghirup udara dan melepas penat.

Selang beberapa menit kemudian. Angkot KPUM 65 yang lain melintas di Jalan Raden Saleh, depan ruko Alkes.

Tak sabar menunggu Pak Sihombing. Spontan, penumpang itu memanggil angkot KPUM 65 itu. Lalu segera naik dan meninggalkan angkot KPUM 65 yang dikemudikan Pak Sihombing. Sejenak melupakan kisah Pak Sihombing yang pergi membeli minyak ketengan botol aqua.

Berkali-kali Mogok

Balada
Angkot KPUM 65 saat mogok di Jalan Prof H.M.Yamin, SH.persis di depan Jalan Pahlawan, Kota Medan, di medio Sabtu malam (21/5/2025). (Foto. Pilar Merdeka)

Cerita angkot KPUM 65 yang mogok. Ibarat kisah lama tak kunjung selesai. Angkot KPUM 65 berkali-kali mogok, saat melintas di sejumlah Jalan di rute tempuh pernah terjadi, di medio Sabtu malam (21/5/2025).

Angkot KPUM 65 yang acapkali mogok itu punya tulisan ‘Empat Dara’ di kaca belakangnya. Kisah cerita berawal, saat angkot KPUM 65 tadi melintas di Jalan Gajah Mada menuju Jalan Letjen S Parman.

Angkot KPUM 65 dikemudikan supir satunya yang dikenal dengan panggilan akrab Wak Gendut. Turut selalu mendampingi Wak Gendut, supir serap bernama Rangga.

Kisah cerita berawal, saat angkot KPUM 65 tadi melintas di Jalan Gajah Mada menuju Jalan Letjen S Parman.

Tatkala berada di Jalan Letjen S Parman. Tepat pukul 22.10 WIB. Tiba-tiba mesin angkot KPUM 65 mati. Akibat kehabisan BBM. Sang supir satu KPUM 65 Wak Gendut, segera turun dari angkot KPUM 65, untuk membeli minyak ketengan aqua.

Minyak ketengan berhasil dibeli Wak Gendut dan langsung diisi ke tangki angkot. Selanjutnya, Rangga, supir serap angkot KPUM 65 tadi, membantu menstater. Mesin hidup. Angkot KPUM 65 tadi langsung dikemudikan Rangga.

Suasana malam yang dingin dan sepi membuat perjalanan terasa lebih tenang. Namun, tiba-tiba angkot KPUM 65 yang dikemudikan Rangga mengalami mogok lagi di tengah jalan. Tepat di simpang Jalan Jenderal Gatot Subroto dekat tugu Guru Patimpus.

Wak Gendut, terlihat frustrasi dan kecewa. Ia segera turun untuk memeriksa kondisi mesin angkot. Penumpang yang berada di dalam angkot mulai merasa kesal dan kecewa karena keterlambatan.

Stater berkali-kali. Mesin pun akhirnya hidup lagi. Rangga kembali lagi mengemudikan angkot KPUM 65 melaju, bergerak melintas di Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan Raden Saleh, Jalan Balai Kota menuju Jalan Perintis Kemerdekaan.

Ketika berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di simpang Jalan Gaharu, angkot KPUM trayek 65 itu kembali mengalami mogok. Wak Gendut, tampak kecewa.

Namun, setelah stater dilakukan berkali-kali oleh Rangga. Mesin angkot KPUM 65 hidup kembali. Tekan gas, perlahan-lahan bergerak menuju Jalan Prof. H.M. Yamin, SH.

Penumpang yang berada di dalam angkot merasa lega dan bersyukur karena angkot dapat berjalan kembali. Mereka berharap bahwa angkot dapat mencapai tujuan tanpa mengalami mogok lagi.

Ketika melintas berjalan di Jalan Prof H.M.Yamin, SH persis di depan Jalan Pahlawan. Angkot yang dikemudikan Rangga mogok lagi.

Wak Gendut turun lagi dari angkot KPUM 65. Guna mencari penjual minyak ketengan botol aqua. Lebih kurang sepuluh menit. Wak Gendut berhasil membeli minyak ketengan botol aqua itu dan langsung diisikan ke tangki minyak.

Di stater, mesin pun hidup. Rangga langsung tancap gas melajukan angkot KPUM trayek 65 menuju Jalan Letda Sujono.

Setibanya di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, persis di depan Gang Langsat, angkot KPUM trayek 65 kembali mengalami mogok.

“Wak Gendut . Sudah enggak benar lagi angkot ini. Dari Terminal Pinang Baris terus mogok. Gasnya enggak stabil. Kain klosnya perlu diperbaiki,” ujar Rangga dengan nada kesal.

Rangga merasa frustrasi karena angkot yang dikemudikannya harus sampai ke tujuan dengan cepat dan aman. Tapi, malah berkali-kali mogok. Ia berharap bahwa Wak Gendut, sang supir, dapat segera memperbaiki angkot agar dapat berjalan dengan normal.

Reaksi Wak Gendut atas celetukan Rangga untuk memperbaiki angkot, hanya diam dan tidak bersuara. Ia hanya menggaruk-garuk kepala, menunjukkan bahwa ia sudah suntuk dan tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

Setelah Rangga berhasil menghidupkan mesin angkot, angkot KPUM trayek 65 itu pun berjalan kembali. Namun, kebahagiaan penumpang tidak berlangsung lama.

Ketika angkot melintas di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, persis di sisi Gang Surya Pancasila, angkot KPUM trayek 65 itu mogok kembali.

Rangga tetap berusaha, meskipun angkot KPUM trayek 65 mogok kembali. Rangga tidak menyerah. Ia terus menstater untuk menghidupkan mesin angkot. Dan, akhirnya, mesin angkot berhasil dihidupkan kembali oleh Rangga. Angkot KPUM 65 melaju ke Titi Sewa di Jalan Besar Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Tampaknya keberuntungan Rangga tidak berlangsung lama. Setelah berhasil menghidupkan mesin angkot dan melaju ke Titi Sewa, angkot KPUM trayek 65 kembali mengalami masalah.

Saat melintas di Jalan Besar Desa Tembung dekat simpang Jalan M Yakub, angkot melaju pelan dan kemudian mesinnya mati lagi. Penumpang di dalam angkot KPUM 65 hanya diam seribu bahasa dan nyaris tak bersuara.

Meskipun angkot KPUM trayek 65 , terus berkali-kali mogok. Rangga tidak menyerah. Ia senantiasa menstater, berusaha menghidupkan mesin angkot. Dan, akhirnya, mesin angkot berhasil dihidupkan kembali oleh Rangga.

Angkot KPUM 65 itu melaju kencang melintasi Jalan Besar Desa Tembung, melewati simpang Pasar VII, Pasar IX, dan menuju Pasar X. Selama perjalanan, penumpang turun di tempat tujuan masing-masing. (Fajaruddin Adam Batubara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH