MEDAN, PILAR MERDEKA – Muhammad Bobby Afif Nasution, akrab disapa Bobby Nasution, dinilai memiliki kapasitas mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) pada Pemilukada November 2024. “Selama menjabat Walikota Kota Medan, tampak Bobby telah menunjukkan karakternya sebagai seorang pemimpin, ia bukan orang tipe pencitraan,”tutur Asmini Fitriani Nasution, Minggu (28/7), usai senam kebugaran di area pekarangan Rumah Aspirasi Bobby.
Menurut ibu enam putra putri yang biasa dipanggal Fitri itu, sosok Bobby sebagai pemimpin terlihat bersikap tegas dan berwibawa. Kabarnya, Bobby mau mendengarkan dan menerima saran/masukan dari bawahannya. Dan sejauh ini, pro-kontra terhadap kinerja Bobby, pastilah ada sebagian warga Kota Medan yang tidak puas, dan sebaliknya banyak pula warga yang merasakan manfaat hasil kinerja Bobby selama menjadi Walikota Medan.
Disamping itu, ada juga terdengar tudingan warga yang bernada sentimen, contohnya menuding, “Bobby bisa jadi walikota tak terlepas campur tangan mertua, dan begitu juga nantinya dalam pencalonan gubernur”. Bagi Fitri, tudingan begitu biasa, apalagi dilatarbelakangi sentimen dan kurang objektif, pastilah yang muncul suara-suara sumbang. Kata Fitri, biarkan saja, seiring waktu akan terbukti bahwa melekat kapasitas dan kemampuan pada Bobby Nasution untuk memimpin Sumut.
Tandas Fitri, jadi semata-mata bukan karena faktor mertua Bobby sebagai Presiden lalu bisa jadi walikota dan mau calon gubernur (Cagubsu), tapi memang Bobby punya bibit dan bobot jadi pemimpin. “Kalaupun Bapak Presiden ketepatan mertuanya memberikan saran, masukan dan mungkin berbagi pengalaman, itu biasa dan bisa terjadi kepada siapa saja,” tegas Fitri.
Menjelang pendaftaran pasangan calon, Cagubsu-Wacagubsu pada 27-29 Agustus 2024, Fitri selaku Sekretaris IPERNAS (Ikatan Perempuan Nasution), bersama sejumlah pengurus mulai berkonsolidasi, dan bergerak menyambangi ke beberapa jaringan sampai ke tingkat “akar rumput”. Antara lain, secara pribadi, ia merangkul kaum milenial baik per kelompok maupun per orangan. Dimulai dari lingkungan keluarga sendiri, tetangga serta teman-teman yang berada di Medan dan di luar Kota Medan.
Selain itu, ia juga mengajak ibu-ibu pelaku kuliner yang satu pandangan atau satu misi untuk mendukung Bobby Nasution. Strategi Fitri, mengajak kaum milenial dan para ibu kuliner berpartisipasi “membangun dan memajukan Sumut” di masa datang sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing. Khususnya kaum milenial, sebagai generasi masa depan jangan jadi penonton saja. Harus pro-aktif berinteraksi dengan pemerintah, tentu dalam tataran interaksi positif.
Wanita alumni salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Sumut, fakultas hukum itu menegaskan, ia bersama sejumlah komunitasnya menudukung Bobby Nasution sebagai Cagubsu. Bahkan setidaknya dalam tiga bulan terakhir, perlahan tapi pasti Fitri dan “geng-nya” sudah bergerak aktif merangkul berbagai lapisan warga masyarakat untuk dukung Bobby. “Sekarang hingga beberapa bulan ke depan, kami konsisten memperkuat dukungan,”jelas Fitri yang dijuluki sebagian tetangganya “ibu gaul”.
Kesejahteraan, Kesehatan, Pendidikan
Negara berkomitmen akan mensejahterakan dan memakmurkan rakyat melalui pemimpin atau kepala pemerintahan, baik presiden, gubernur, bupati maupun walikota. Namun, apa dan bagaimana parameter sejahtera, Fitri mengaku kurang paham. Setahu Fitri, kadar sejahtera itu sesuai atau tergantung masing-masing orangnya.
Negara melalui pemimpin atau kepala pemerintahan, baik presiden, gubernur, bupati maupun walikota senantiasa mengumandangkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Sementara bagi Fitri, apa dan bagaimana parameter sejahtera, ia mengaku kurang paham. “Mungkin masing-masing orang berbeda porsinya untuk menikmati kesejahteraan tersebut, sesuai kemampuan dan kesempatan,” ujar Fitri.
Sehubungan itu, menurut Zulfiani Nasution, kehidupan seseorang di masa datang lebih baik dari sekarang atau ada peningkatan, itu bagian dari kesejahteraan. Untuk mencapainya, ada beberapa hal yang menjadi skala prioritas, yaitu pendidikan dan kesehatan. Pemerintah, dalam hal ini Walikota Medan dan Gubernur Sumatera Utara yang akan datang haruslah lebih peka, tanggap dan peduli menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan di daerahnya.
Kata Zulfiani, alasan IPERNAS dan Tim Senam Sehat Bugar dukung Bobby Nasution maju sebagai Cagubsu, sebab Bobby telah menunjukkan kinerjanya selama menjabat Walikota Medan, peduli pendidikan dan kesehatan. “Insya Allah, kalau Bobby maju Cagubsu dan terpilih menjadi Gubsu, masalah pendidikan dan kesehatan di wilayah Sumut, diharapkan akan lebih baik,” harap Zulfiani.
Lanjutnya, jika pendidikan di suatu daerah baik dan apalagi berkualitas, niscaya para generasi muda di daerah tersebut akan lebih kreatif dan berpikiran lebih positif. Di sisi lain, jika di suatu daerah banyak anak putus sekolah, tidak tamat SD, SMP dan SMA atau sederajat, dikhawatirkan para generasi muda setempat kurang kreatif, dan memungkinkan bisa timbul pemikiran-pemikiran negatif hingga bertindak kriminal.
Masih satu tim dengan Fitri dan Zulfiani, Hj. Nurjani Nasution menambahkan bahwa ia juga mendukung semoga Bobby maju sebagai Cagubsu, bersama tim dan komunitasnya Nurjani turut berjuang memenangkan Bobby di Pemilukada Sumut.
Terkait kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan, Nurjani mengatakan, jika Bobby Nasution terpilih sebagai Gubsu di Pemilukada, Nurjani berharap pelayanan pendidikan dan kesehatan dijadikan bagian dari skala prioritas program kerjanya.
Kepala daerah punya kebijakan, bagaimana caranya agar warga tidak mampu secara ekonomi bisa mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak, begitu pula pelayanan kesehatan. “Apa mungkin kesejahteraan warga saat ini bisa lebih baik dari sebelumnya kalau pelayanan pendidikan dan kesehatan terabaikan,”Tanya Nurjani sembari mengatakan para generasi muda seminimnya harus tamat sekolah lanjutan atas.
Sesama barisan perempuan pendukung Bobby Nasution, Baik Nurjani, Fitri, maupun Zulfiani sependapat mengatakan Bobby sosok berkepribadian baik dan memiliki kapasitas Cagubsu dan/atau mampu memimpin Sumut. Semoga ! (Roel Sitohang).