BerandaTNI/POLRIAnugerah Samkarya Nugraha Kembali ke Grup 1 Kopassus

Anugerah Samkarya Nugraha Kembali ke Grup 1 Kopassus

JAKARTA, PILAR MERDEKA – “BERANI-BENAR-BERHASIL” bukan saja motto, tetapi merupakan janji suci yang dipegang teguh setiap prajurit Kopassus. Tak heran, jika satuan baret merah ini banyak mendulang prestasi di medan operasi.

Prestasi terbaru, diukir oleh Grup 1 Kopassus/Eka Wastu Baladika, yang bermarkas di Serang, Banten. Satuan ini menerima penghargaan Samkarya Nugraha dari Presiden Joko Widodo, di Peringatan HUT TNI ke-79, 5 Oktober 2024 di Lapangan Silang Monas, Jakarta.

Anugerah penghargaan itu diterima langsung oleh Dangrup 1 Kopassus, Kolonel Inf. Irfan Amir, SE, M.Si. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja luar biasa, dedikasi tanpa henti, dan pengabdian Grup 1 Kopassus dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha terakhir kali diterima Kopassus pada tahun 1969, saat masih dikenal dengan nama RPKAD, serta diterima satuan TNI lainnya pada tahun 2013 oleh KRI Arung Samudera.

Dedikasi bagi Prajurit

Kopassus
Dangrup 1 Kopassus, Kolonel Inf Irfan Amir menerima anugerah Samkarrya Nugraha dari Presiden Joko Widodo. (Foto. Kopassus)

Dangrup 1 Kopassus, Kolonel Inf. Irfan Amir mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih yang mendalam kepada Presiden, Panglima TNI, Kasad, Danjen Kopassus, dan seluruh perwira senior serta seluruh prajurit Grup 1 Kopassus. Berkat dukungan dan kontribusi seluruh pihak, Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha dapat dianugerahkan kepada Grup 1 Kopassus di tahun 2024 ini.

Perwira menengah TNI kelahiran “Bumi Turatea” Jeneponto, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1978 itu juga menegaskan, bahwa penghargaan Samkarya Nugraha didedikasikan kepada seluruh prajurit Kopassus. Baik yang masih berdinas di Grup 1 maupun prajurit yang pernah berdinas di Grup 1 Kopassus.

“Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh prajurit untuk senantiasa meningkatkan semangat juang, profesionalisme, dan dedikasi dalam menjaga kedaulatan negara, serta memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan tanah air,” ujar ayah tiga putra itu.

BACA JUGA  Grup 1 Kopassus, Komandan Baru, Ukir Sejarah Baru

Untuk diketahui, Satuan Grup 1 Kopassus, yang berlokasi di Serang, berdiri sejak 23 Maret 1963. Dalam catatan, satuan itu telah dipimpin 34 prajurit baret merah pilihan.

“Wadah Pertama bagi Prajurit Pilihan” arti dari Eka Wastu Baladika. Grup pasukan khusus yang berkekuatan 4 (empat) batalyon tempur. Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika, Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika, Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika, dan Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika.

Sekadar mengulik sejarah, grup ini pernah dipimpin para legenda korps baret merah. Dangrup pertama dan kedua, misalnya, dikenal sebagai dua sahabat yang menjadi ujung tombak lahirnya korps komando yang dibidani oleh AE Kawilarang saat menjabat Panglima Tentara Teritorium III/Siliwangi.

Kedua sosok itu adalah, LB Moerdani dan Chalimi Imam Santoso, atau lebih dikenal sebagai CI Santoso. LB Moerdani adalah Dan Grup 1 yang pertama (1963 – 1964), kemudian digantikan CI Santoso (1964 – 1967) sebagai Dan Grup 1 yang kedua. Ketika itu, pangkat Komandan Grup adalah Mayor.

Benny Moerdani memuncaki karier sebagai Panglima Angkatan Bersenjata RI (Pangab) dan Menhankam. Sedangkan, dua nama legendaris lain yang pernah memimpin Grup 1 Kopassus dan mencapai posisi tertinggi (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) adalah Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar dan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.

Putra Jeneponto

Kopassus
Presiden Joko Widodo menganugerahkan Samkarya Nugraha pada HUT TNI ke-79, 5 Oktober 2024. (Foto. Kopassus)

Kolonel Irfan Amir teramat bangga, karena para pendahulunya telah menetapkan standar yang tinggi terhadap keberadaan Grup 1 Kopassus. Torehan keberhasilan di berbagai medan operasi maupun berbagai ajang lomba di lingkungan militer, memposisikan Grup 1 Kopassus menjadi satuan yang disegani kawan dan lawan.

Dangrup 1, Kolonel Irfan, sejak remaja telah menunjukkan karakter militan dan pantang menyerah. Penghobi sepakbola ini, dengan tekad kerasnya berhasil menembus seleksi masuk Akademi Militer Magelang, dan setelahnya, lulus pendidikan Kopassus.

BACA JUGA  Kapendam I/BB : Permasalahan Mayor Chk Dedi Hasibuan Dikembalikan Ke Kodam I/BB

Baginya, Serang, khususnya Grup 1 Kopassus tidak asing. Di satuan inilah pertama kali ia ditempatkan, saat berpangkat Letnan Dua. Kemudian berturut-turut pindah tugas ke Grup 3 Kopassus, dengan posisi terakhir Wadanyon-32 Grup 3 Kopassus.

Penugasan berikutnya sebagai Pabanda Lid Sintel Kopassus (2014), Pabanda Bhakti TNI Ster Kopassus (2016), Kasi Pers Grup B Paspampres (2017). Sempat menjabat Dandim 1425/Jeneponto (2019). Saat bertugas di tanah kelahirannya itu, Irfan kerap menularkan semangat menanam pohon dan menjaga alam. Setahun kemudian kembali masuk Korps Baret Merah sebagai Waaster Danjen Kopassus.

Ayah tiga orang anak dari istrinya, Wahyuni Burhanuddin ini menjabat Aster Kopassus sebelum ditugaskan menjadi Dangrup 1 Kopassus. “Lebih 70 persen penugasan di lingkungan baret merah,” kata Kolonel Irfan.

Sejumlah penugasan, akan menjadi bekal memimpin Grup 1. Di antaranya, pernah bertugas di Kompi Parako 13 Aceh, Satgas Merpati Kodam VII/Wirabuana. Penugasan penting lain adalah Satgas Namengkawi, Papua serta sejumlah penugasan di luar negeri.

Dalam bertugas, ia senantiasa mengingat pesan para senior. “Para senior senantiasa berpesan agar kita selalu mengingat amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman,” ujar Irfan.

Pesan itu berbunyi, “Dalam menghadapi keadaan apa pun, jangan lengah. Sebab, kelengahan menimbulkan kelemahan. Kelemahan menimbulkan kekalahan. Sedangkan, kekalahan menimbulkan penderitaan dan kehancuran.”

Samkarya Nugraha

Samkarya Nugraha adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada kesatuan TNI yang telah berjasa dalam suatu operasi militer dan pembangunan untuk pertahanan negara dan bangsa. Tanda kehormatan ini ditetapkan pada tahun 1968.

Tanda kehormatan Samkarya Nugraha terdiri atas bentuk ular-ular dan patra. Ular-ular tanda kehormatan umumnya ditaruh pada tempat utama di kantor kesatuan penerima. Patra ditempelkan pada tempat-tempat terhormat di kapal perang, pesawat udara, dan unit-unit lain yang berada di bawah kesatuan tersebut. Pemberian tanda kehormatan ini disertai dengan piagam yang menandakan pemberian tersebut.

BACA JUGA  Teladan “Walk the Talk” Doni Monardo di Mata Dany Amrul Ichdan

Ular-ular tanda kehormatan Samkarya Nugraha berbentuk persegi panjang berwarna kuning emas yang terbuat dari kain beludru. Di ketiga sisinya terdapat jumbai-jumbai berwarna kuning emas yang berbahan kain sutra. Tali jumbai tanda kehormatan juga berwarna kuning emas. Di kedua sisinya terdapat Garuda Pancasila serta bintang, padi, dan kapas yang kesemuanya berwarna kuning emas dan terbuat dari benang logam. Bagian depan ular-ular berisi nama kesatuan penerima, pesan dan amanat, serta tanda tangan Presiden. Sementara itu, pada bagian belakangnya berisi motto perjuangan dari kesatuan penerima.

Patra tanda kehormatan Samkarya Nugraha berbentuk segi tujuh berwarna emas. Patra tersebut berbahan logam kuningan. Tepat di tengah patra terdapat bintang bersudut lima yang dikelilingi setangkai padi dan kapas. Dalam setangkai padi tersebut terdapat 15 buah padi dan dalam setangkai kapasnya terdapat 8 bunga kapas. Di atas bintang, padi, dan kapas tersebut terukir Garuda Pancasila. Sementara itu, di bawah padi dan kapas tertulis teks melengkung “SAMKARYANUGRAHA”. (*)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH