JAKARTA, PILAR MERDEKA — Penyanyi kenamaan Andien Aisyah siap merayakan 25 tahun perjalanan kariernya di dunia musik melalui konser tunggal bertajuk “Suarasmara”, yang akan digelar pada 15 November 2025 di Istora Senayan, Jakarta.
Konser ini digadang-gadang menjadi salah satu pertunjukan musik terbesar di penghujung tahun, memadukan musikalitas tinggi, visual teatrikal, dan pesan keberlanjutan lingkungan.
Diselenggarakan oleh RedLine sebagai promotor dan didukung oleh Bank Mandiri serta Telkomsel, konser “Suarasmara” akan menampung lebih dari 5.000 penonton. Pertunjukan ini akan dibagi dalam empat babak, menggambarkan perjalanan musikal Andien dari awal karier hingga masa kini.
Tiket konser telah resmi dijual melalui aplikasi Livin’ by Mandiri lewat fitur Sukha, serta di tiket.com. RedLine menghadirkan berbagai kategori tiket dengan harga yang disesuaikan dengan pengalaman dan posisi tempat duduk.
Kategori Metamorfosa A dibanderol Rp575.000, sedangkan tiket tertinggi Gemintang (Seating) dijual Rp2.012.500. Tersedia juga kategori Gemilang A & B (Rp1.725.000), Kinanti (Rp1.552.500), dan Kirana A & B (Rp862.500). Seluruh kategori menawarkan pandangan optimal ke panggung megah bergaya Broadway dengan sentuhan glamor era Y2K.
Menurut Aldi Liputo dari RedLine, struktur harga tiket dirancang agar konser ini dapat diakses oleh berbagai kalangan.
“Kami ingin konser Suarasmara bisa dinikmati secara luas. Harga tiket sudah termasuk pengalaman interaktif dan visual yang menjadikan konser ini berbeda dari konser musik biasa,” ujarnya.
Selain menampilkan penampilan spektakuler dari Andien, konser ini juga akan menghadirkan sejumlah kolaborator ternama seperti Tohpati, Vina Panduwinata, Indra Lesmana, Diskoria, White Chorus, dan Wijaya 80.
Tak hanya di atas panggung, pengalaman penonton akan diperluas dengan instalasi seni dan ruang interaktif di area luar, menampilkan karya seniman lokal dan komunitas autisme — menambah dimensi artistik sekaligus nilai inklusivitas dari acara ini.
Dengan konsep megah dan kolaborasi lintas generasi, Konser “Suarasmara” tak sekadar menjadi perayaan karier panjang Andien, tetapi juga simbol perkembangan industri pertunjukan musik Indonesia yang semakin berkelas, kreatif, dan penuh makna. (Agus Oyenk)
