MEDAN, PILAR MERDEKA – Suasana haru dan semangat terasa menyelimuti Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan pada Kamis (30/10). Di ruangan itu, ratusan wajah muda tampak bersinar penuh antusiasme. Mereka datang dengan satu tujuan: menyampaikan gagasan demi kemajuan Kota Medan.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, membuka kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah bertema “Literasi dan Inovasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas” dengan pesan yang menggugah hati. Dalam nada yang tegas namun penuh harapan, ia menegaskan bahwa sudah saatnya anak muda diberi ruang untuk berbicara dan berkontribusi.
“Dulu, pikiran anak muda sering belum dianggap. Mindset ini harus kita ubah. Ide-ide brilian tidak selalu datang dari pendidikan yang luar biasa. Terkadang, justru pemikiran anak muda lebih baik,” ujar Rico Waas dengan penuh keyakinan.
Pernyataan itu disambut tepuk tangan panjang dari peserta dan tamu undangan yang hadir, di antaranya Asisten Administrasi Umum Laksamana Putra Siregar, Kepala BRIDA Benny Iskandar, Kadis Kominfo Arrahmaan Pane, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar, serta Kadis Lingkungan Hidup Melvi Marlabayana.
Lomba karya tulis ilmiah ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Medan dalam memberi panggung bagi generasi muda. Sebanyak 800 peserta dari berbagai jenjang—mulai dari pelajar SD, SLTP, SMA, mahasiswa, hingga masyarakat umum—turut ambil bagian.
“Saya tidak menyangka pesertanya mencapai 800 orang. Awalnya saya kira hanya sekitar 500. Ini membuktikan bahwa anak-anak Medan punya inovasi yang brilian dan semangat luar biasa,” katanya sambil tersenyum haru.
Jumlah peserta yang jauh melampaui ekspektasi itu menjadi bukti bahwa semangat literasi dan inovasi di kalangan muda Medan sedang tumbuh kuat.
Usai membuka kegiatan, Rico Waas tidak hanya memberi sambutan formal. Ia duduk bersama dewan juri, mendengarkan satu per satu presentasi peserta, mengajukan pertanyaan, dan memberikan masukan langsung.
Suasana ruang rapat menjadi hidup. Ide-ide segar bermunculan dari mulut para peserta muda—mulai dari solusi lingkungan, pengembangan pendidikan, hingga digitalisasi pelayanan publik.
Wali Kota menekankan bahwa hasil penelitian dan ide-ide tersebut tidak boleh berhenti di atas kertas.
“Karya ini harus diterapkan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Kita ingin karya anak Medan benar-benar bermanfaat bagi kota ini,” tegasnya.
Medan Menuju Kota Literasi dan Kreatif
Dalam pandangan Rico Waas, kegiatan ini bukan sekadar lomba, melainkan langkah awal menjadikan Medan sebagai kota literasi dan ruang kreatif bagi anak mudanya. Ia ingin anak muda Medan tak hanya bisa bereaksi, tetapi juga mampu memberi solusi.
“Karya ini hasil pemikiran anak Medan. Kita ingin mereka punya ruang untuk bersuara dan berinovasi. Tidak hanya aksi, tapi juga solusi,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dengan dukungan pemerintah kota dan antusiasme generasi muda yang luar biasa, Medan kini melangkah pasti menuju masa depan yang lebih cerdas, kreatif, dan berdaya saing.
Semangat yang terpancar dari wajah para peserta hari itu menjadi simbol bahwa masa depan Kota Medan ada di tangan mereka—para pemuda yang berani berpikir, berkreasi, dan berinovasi. (Mons)

 
                                    