BerandaSeni LukisRelief Borobudur Punya Jiwa di Tangan Sohieb Toyaroja

Relief Borobudur Punya Jiwa di Tangan Sohieb Toyaroja

PILAR MERDEKA – Pameran tunggal lukisan merupakan presentasi seni yang leluasa untuk memperkenalkan pelukis dan lukisannya kepada publik. Peluang terbuka yang memberi manfaat bagi seniman, khususnya pelukis, memperkenalkan konsep karya yang dikerjakan selama masa di studio. Pameran Tunggal Sohieb Toyaroja 12 Juli – 12 Agustus 2025 menggugah pandangan hidup yang diambil dari konsep relief Candi Borobudur.

Lukisan relief-relief yang disajikan dalam ruang pamer ini telah dipilah oleh pelukis untuk menjabarkan pengertian tentang hakikat hidup dan kehidupan. Termasuk tantangan hidup dan filosofi hidup. Sebuah penjabaran yang memperlihatkan kekuatan melihat kehidupan ini dari berbagai sisi.

 

 

Sohieb memperjelas filosofi hidup melalui lukisannya yang berjumlah 9 keping kanvas pada pameran tunggalnya kali ini. Semua relief yang dilukis memperlihatkan hakikat bahwa hidup dengan narasi yang matang menjadi pelajaran mendalam untuk hidup berkelanjutan.

Sohieb mempunyai ketrampilan menggerakan palet, dalam teknik lukisnya yang sangat spesifik. Kekuatan pada teknik memberinya kelebihan pada keseluruhan subyek yang dia pilih. Sohieb seperti merentangkan jalan pikirannya melalui sisi ketrampilan menggunakan pisau palet lukisnya. Kelebihan inilah yang menimbulkan karya mempunyai kelebihan, nampak berjiwa, hingga sering kali butuh waktu berlama-lama untuk melihat deretan karya lukisnya.

Borobudur
Sohieb Toyaroja sedang melukis. (Foto. Istimewa)

 

Menurut Pahrur Dalimunthe, pemrakarsa pameran kali ini, lukisan Sohieb yang sederhana, justru menampilkan subyek dan materi yang kompleks serta jauh dari kesan sederhana. Ada ruh dan jiwa yang hidup dalam semua bentuk dan warna-warna yang ditampilkan Sohieb.

“Sohieb menampilkan sekelumit pengetahuan dan misteri tersebut dalam setiap guratan lukisannya. Ada ‘penemuan’ baru yang terkuak tentang Borobudur yang menjadi sumber kebijaksanaan dan pengetahuan,” ungkap Pahrur Dalimunthe, DNT Lawyers, yang juga menjadi salah satu kolektor lukisan Sohieb.

BACA JUGA  NEO Gallery Hadirkan Pameran Tunggal Hendra Buana: "Fantasi, Sejarah, dan Spiritualitas dalam Sapuan Kuas"

Berbicara mengenai lukisan pada mulanya, sama dengan mempersepsikan pikiran. Lukisan dengan warna sesungguhnya adalah hantaran pemikiran yang terlihat selayang pandang. Sebelum muncul lukisan, atau dibuatnya lukisan yang berbasis pada pemikiran pelukis, gagasan tentang lukisan diciptakan melalui pencarian terlebih dahulu.

“Ada garis dalam lukisan itu, yang -menurut pemandangan saya- hanya dimiliki oleh sosok “citralekha”. Garis itu -sehebat apapun kemampuan seorang pelukis meniru gambar- tidak mungkin digoreskan oleh seorang yang tidak “kenal betul” cerita pada citraloka Borobudur,” tegas Wendri Wanhar, Penulis dan Budayawan, dalam tulisan pengantar pameran.

Pameran Tunggal Sohieb Toyaroja

Judul: Borobudur, The Way Of Life
Tempat: Tugu KuntsKring Paleis, Jl Teuku Umar 1, Menteng, Jakarta.

  • Pembukaan Pameran: 11 Juli 2025, Pukul: 19.30 WIB.
  • Pelaksanaan Pameran: 12 Juli- 12 Agustus 2025.
  • Pameran dibuka jam 11.00 – 20.00 WIB. (*)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH