MEDAN, PILAR MERDEKA – Olahraga lari lagi tren di Indonesia, bahkan lari bukan lagi sekadar aktivitas fisik biasa di Indonesia, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup yang semakin populer dan berkembang pesat. Dengan munculnya event-event besar, seperti fun run, marathon dan komunitas-komunitas yang aktif, minat terhadap olahraga lari terus meningkat.
Seperti dikutip dari tempo.co, 27 Juli 2024 bahwa data yang direkam oleh Garmin, produsen jam pintar asal Amerika Serikat, bahwa menunjukkan pencatatan olahraga lari meningkat. Berdasarkan data yang tercatat pada aplikasi Garmin Connect pada Mei 2024, terdapat lebih dari 80 ribu pengguna yang aktif berlari di Indonesia. Jumlah ini meningkat dibandingkan Mei tahun sebelumnya yang hanya mencapai 35 ribu pelari.
Kemudian kurun waktu dua tahun belakangan ini, sosial media (Sosmed) sedang ramai dengan Fear Of Missing Out (FOMO) running/berlari. Ini merupakan istilah yang dipakai netizen untuk menggambarkan perasaan cemas atau rasa takut timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan momen yang tampak lebih baik atau lebih menarik dan informasi yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya. Itu sebabnya, mereka berusaha mengikuti tren demi terlihat bahagia dan keren.
Maka Fomo running ini bukanlah hal yang buruk, justru memliki dampak yang baik untuk kesehatan. Kenapa? Karena perasaan cemas yang muncul tidak ingin ketinggalan menjadi pemicu diri untuk melakukan berolahraga.
Meskipun demikian, memulai rutinitas olahraga itu tidaklah mudah namun tidak juga sulit, memang kendalanya terkadang ada pada mood yang fluaktif dan ini yang perlu dikelola agar bisa stabil, untuk melakukan running. Perlu diketahui momen Ini bisa menjadi tantangan, apa lagi sebelumnya tidak pernah berolahraga sama sekali.
Untuk memulai dan menghindari risiko kesehatan kita mesti memastikan berlari dengan aman. Bagi yang baru memulai lari, lakukan olahraga ini dengan intensitas yang ringan dan waktu yang tidak terlalu lama. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berlari selama 5-10 menit agar otot tidak tegang. Mungkin beberapa hal berikut ini adalah tips yang bisa membantu untuk memulai dengan cara yang tepat.
1. Mulai dengan Berjalan Kaki
Jika baru memulai berolahraga hal yang perlu ingat jangan terburu-buru untuk langsung berlari. Langkah pertama yang penting adalah memulai dengan berjalan kaki secara rutin.
Cobalah untuk berjalan kaki setidaknya selama 30 menit setiap hari. Berjalan kaki adalah cara yang efektif untuk meningkatkan ketahanan tubuh (endurance) dan mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang lebih intens seperti lari.
Berjalan kaki membantu meningkatkan stamina, memperkuat otot, dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini juga memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan peningkatan aktivitas fisik secara bertahap.
2. Tingkatkan Intensitas Secara Bertahap
Setelah merasa nyaman dan kuat dengan rutinitas berjalan kaki, mulai tambahkan intensitas secara bertahap. Anda bisa mulai dengan berjalan lebih cepat atau menambah durasi berjalan kaki.
Ketika sudah merasa cukup kuat dan terbiasa dengan peningkatan intensitas ini, mulai lah memperkenalkan lari kecil ke dalam rutinitasmu.
Mulailah dengan interval lari pendek dan sisipkan di antara interval berjalan kaki. Misalnya, lari selama 1 menit dan kemudian jalan kaki selama 4 menit. Secara bertahap, tingkatkan durasi lari dan kurangi waktu berjalan kaki seiring dengan peningkatan ketahanan tubuhmu.
3. Jangan Memaksakan Diri
Saat sudah mulai berlari, penting untuk tidak memaksakan diri. Pahami tubuh anda dan beristirahatlah jika merasa lelah.
Memaksakan diri untuk terus berlari saat tubuh tidak siap dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti serangan jantung. Kemudian selalu perhatikan tanda-tanda peringatan tubuhmu dan berikan waktu bagi tubuh untuk pulih.
Jika ada merasa pusing, sesak napas, atau nyeri dada, segera hentikan aktivitas dan istirahatlah. Konsultasikan dengan dokter jika gejala ini berlanjut.
4. Gunakan Sepatu yang Tepat
Memilih sepatu yang tepat sangat penting untuk mencegah cedera saat berlari. Pastikan anda menggunakan sepatu olahraga yang nyaman sehingga memberikan dukungan dan bantalan yang cukup untuk kaki dan pergelangan kaki.
Sepatu yang sesuai dapat membantu mengurangi dampak dan mencegah cedera. Pertimbangkan jenis kaki dan gaya berlarimu saat memilih sepatu. Sepatu yang tepat dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi risiko cedera.
5. Perhatikan Teknik Lari
Teknik lari yang benar dapat membantu mencegah cedera dan meningkatkan efisiensi lari. Fokus pada postur tubuh yang baik, seperti menjaga punggung tegak, menatap ke depan, dan melangkah dengan lembut.
Hindari melangkah terlalu jauh ke depan dan usahakan untuk menjaga langkah tetap ringan. Teknik lari yang benar melibatkan gerakan kaki yang efisien dan pengaturan pernapasan yang baik. Ini juga termasuk penggunaan lengan yang membantu dalam menjaga keseimbangan saat berlari.
6. Jaga Pola Makan dan Hidrasi
Pola makan yang seimbang dan hidrasi yang cukup sangat penting untuk mendukung kebugaran fisik dan performa lari. Dan pastikan anda mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan minum cukup air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Fokus pada konsumsi karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat untuk mendukung energi dan pemulihan tubuh. Hindari makanan berat atau tinggi lemak sebelum berlari. (Monang Sitohang)