LHOKSEUMAWE, PILAR MERDEKA – Guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan membantu siswa memahami materi dengan lebih baik, Dosen Universitas Malikussaleh (UNIMAL) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertemakan “Penguatan Kompetensi Guru Menggunakan Pendekatan Diagnostik untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe, Senin (12/8/2024) yang diikuti oleh 21 guru dari berbagai jenjang pendidikan,
Pendekatan diagnostik merupakan metode yang efektif untuk mendeteksi dan memperbaiki miskonsepsi atau kesalahpahaman konsep yang sering dialami siswa selama proses belajar. Dengan pendekatan ini, guru dapat mengidentifikasi di mana letak kesalahan pemahaman siswa, serta memberikan intervensi yang tepat untuk membantu siswa mencapai pemahaman yang benar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru dalam mengenali miskonsepsi siswa, terutama dalam mata pelajaran yang dianggap sulit seperti Matematika, Sains, dan Bahasa. Selama pelatihan, para guru diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya diagnostik dalam pembelajaran, serta strategi untuk merancang instrumen yang dapat membantu mendeteksi kesalahan konsep pada siswa.
Ketua tim pengabdian, Ratna Unaida mengatakan dalam sambutannya, “Miskonsepsi adalah masalah yang umum terjadi pada siswa. Jika tidak segera diatasi, miskonsepsi ini bisa menjadi hambatan dalam pembelajaran lebih lanjut. Dengan mengadopsi pendekatan diagnostik, guru dapat dengan cepat mendeteksi masalah dan membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.”
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal kegiatan ini juga memberikan pelatihan kepada guru mengenai penggunaan berbagai alat dan teknik untuk mengidentifikasi miskonsepsi, seperti tes diagnostik, dan wawancara klinis.
“Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para guru dapat lebih efektif dalam memfasilitasi pembelajaran siswa dan meningkatkan hasil belajar,” jelas Ratna Unaida.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Kota Lhokseumawe. Diharapkan, guru-guru yang telah mengikuti pelatihan dapat mengimplementasikan pendekatan diagnostik ini di sekolah masing-masing, serta membagikan pengetahuan yang diperoleh kepada rekan-rekan sejawat lainnya.
Kegiatan pengabdian ini juga diharapkan akan berdampak positif terhadap proses pembelajaran di sekolah, terutama dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep penting secara mendalam dan benar. (Mons)