BerandaKulinerSeblak Bandung Pedas, Dari Dapur Lokal Hingga Viral di Thailand

Seblak Bandung Pedas, Dari Dapur Lokal Hingga Viral di Thailand

PILAR MERDEKA – Beberapa waktu terakhir, media sosial Thailand diramaikan oleh sebuah fenomena yang tak terduga, warga Thailand jatuh cinta pada seblak, makanan pedas berkuah asal Bandung yang selama ini dianggap makanan rumahan sederhana. Momen ketika orang-orang Thailand menikmati seblak dengan wajah memerah kepedasan, namun tetap tersenyum puas, membuat publik Indonesia ikut terharu dan bangga.

Seblak yang Viral di Thailand bukan sekadar tren biasa. Penggemarnya mengatakan bahwa rasa pedas dan gurih seblak mengingatkan mereka pada masakan Thailand. Sentuhan rempah seperti cabai dan kencur terasa akrab di lidah mereka, seolah menciptakan jembatan rasa antara dua negara yang sama-sama mengagungkan hidangan pedas.

Seblak populer sejak tahun 2000-an di Bandung, namun sesungguhnya jejak kuliner yang mirip seblak sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Makanan itu dikenal sebagai kurupuk leor. Dalam bahasa Sunda, leor berarti lemas, menggambarkan tekstur kerupuk yang direbus hingga lunak.

Kurupuk leor lahir pada masa krisis ketika warga kekurangan nasi. Mereka memanfaatkan kerupuk mentah, lalu merendamnya dalam kuah panas berbumbu hingga lembut. Meski mirip, kurupuk leor sama sekali tidak memakai kencur—padahal kencur kini menjadi jantung rasa seblak modern.

Seblak sejatinya diciptakan karena melimpahnya stok kerupuk di Bandung pada masanya. Untuk menghindari pemborosan, kerupuk kemudian diolah menjadi sajian baru yang pedas dan menyengat. Kata seblak sendiri disebut berasal dari singkatan segak dan nyegak, dua kata dalam bahasa Sunda yang berarti rasa yang kuat dan menusuk—tepat menggambarkan aroma kencur yang khas.

Bumbu dasar seblak tidak pernah jauh dari bawang merah, bawang putih, cabai keriting, cabai rawit, kemiri, garam, dan gula. Beberapa penjual menambahkan serai, jahe, kunyit, atau daun jeruk untuk memberi karakter baru, menjadikan seblak sebagai kuliner fleksibel yang bisa beradaptasi dengan kreativitas siapa pun.

BACA JUGA  Warung Mualaf Berkah Sajikan Menu Spesial di Pekan Kuliner

Hidangan Sederhana Berubah Jadi Ikon Kuliner

Kreasi seblak kini sangat beragam. Tidak ada lagi pakem yang mengikat, kecuali satu: kerupuk mentah sebagai bahan utama. Selepas itu, pembuat seblak bebas menambahkan mie instan, bakso, ceker, telur, sayuran hijau, dan berbagai topping lain sesuai selera.

Bahkan pernah muncul fenomena Seblak ala Rafael yang begitu viral hingga membuat banyak orang ketagihan mencobanya selama berbulan-bulan. Dari dapur pinggir jalan, seblak menjelma menjadi simbol kreativitas kuliner masyarakat Indonesia.

Dari Satu Video Menjadi Gelombang Tren

Viralnya seblak di Thailand bermula dari unggahan influencer The Chanirasa pada awal September 2025. Video dirinya menikmati seblak dengan ekspresi terkejut, kepedasan, namun tetap menyuap lagi, menular dengan cepat di kalangan influencer Thailand lainnya.

Publik Thailand yang memang pencinta pedas langsung penasaran mencoba seblak. Tidak sedikit yang kemudian memamerkan pengalaman mereka di media sosial, memperlihatkan kegembiraan saat merasakan pedasnya, serta keheranan saat menemukan cita rasa yang begitu dekat dengan makanan tradisional mereka.

Fenomena ini bukan sekadar tren kuliner. Ada perasaan bangga ketika kuliner sederhana dari Bandung, yang dahulu hanya dibuat dari kerupuk karena masa sulit, kini dikenal hingga negeri lain dan menyentuh emosi banyak orang. (Mons)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

- Advertisment -

DAERAH